Selasa, 14 Mei 2013

Air Bor Jadi Andalan Petani Gabah

KM-Pajo: Pajo 14/5/13. Petani gabah di Desa Ranggo terpaksa menggunakan air bor untuk kebutuhan mengairi padi merek penggunaan air bor ini terpaksa dilakukan oleh petani karena padi yag mereka tanam sudah mulai kering yang diakibatkan cuaca yang extrim beberapa hari belakangan ini, petani sangat berharap adanya turun hujan untuk mengairi tanam padi mereka tetapi hujanpun tidak kunjung turun, hal inilah yang membuat petani menjadi cemas dan memaksa mereka untuk menggunakan air bor.

meski petani harus mengeluarkan biaya extra mereka tidak mempermasalahkan yang terpenting bagaimana caranya tanaman padi yang sudah mereka tanam bisa tumbuh dengan subur, rata-rata tanaman padi sudah berumur satu bulan dan bahkan ada juga yang sudah menguning
. kekeringan tidak saja dialami oleh petani di desa ranggo bahkan desa lain yang ada di kecamatan pajopun merasakan hal yang sama.

untuk mengairi tanaman padi petani harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.15.000/hari atau sekitar tiga liter bensin yang digunakan untuk bahan bakar  mesin pompa air, untuk satu hektar sawah pengisian air menggunakan mesin pompa air memakan waktu kurang lebih 12 jam baru mampu mengairi secara merata dan tercukupi.

meski sudah memasuki musim  kemarau petani di daerah ini sudah terbiasa menanam padi padahal kita tau semua jenis tanaman ini memerlukan pengairan yang cukup dan kontinyu tetapi kemarau tidak menjadi soal bagi petani karena hampir semua pemilik lahan atau sawah sudah memiliki sumber air bor yang merupakan sumber air andalan di musim kemarau atau sebagai sumber air cadangan apabila tidak turun hujan, dengan adanya air bor ini kebutuhan pengairan mereka sangat membantu. (''''Mul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsors