Selasa, 23 Oktober 2012

Sekolah sahabat Bumi Pertamina 2012

KM-Pajo :Selasa23/10/2012
Pertamina Foundation meluncurkan sekolah sobat bumi. Program ini diharapkan mendorong standar mutu sekolah di Indonesia dengan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan. Pada tahun pertama, program bekerja sama dengan 17 Sekolah. Terdiri dari tujuh SD, lima SMP, tiga SMU dan dua SMK.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan program ini berdasarkan seleksi ketat terhadap 56 sekolah berpredikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri yang merupakan sekolah yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup selama 3 tahun berturut-turut.
“Sekolah tersebut tersebar di 8 propinsi. program ini akan membagi pengalaman praktek kehidupan ramah lingkungan pada 10 sekolah lainnya yang berlangsung 3 tahun,” katanya.
Sekolah yang bisa diajak kerja sama dengan kriteria kepemimpinan kepala sekolah dan tenaga pendidik melalui program highly effective leadership, menata menajemen sekolah melalui good school governance, menata kurikulum sekolah melalui kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam konteks lingkungan hidup dan menjalankan program ramah lingkungan di sekolah masing-masing.
Berbeda dari sekolah pada umumnya, Sekolah Sobat Bumi tidak hanya menitikberatkan pada pendidikan tapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan. Maka, ke-17 Sekolah Sobat Bumi Champions yang tersebar di delapan provinsi tersebut wajib menjalankan empat pilar utama dalam mengembangkan mutu sekolah.
Keempat pilar tersebut meliputi kepemimpinan kepala sekolah dan tenaga pendidik melalui program highly effective leadership. “Program ini sudah digulirkan dan semua kepala sekolah Sekolah Sobat Bumi Champions dan kepala sekolah binaan telah mendapat pelatihan ini,” ujar Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina N Pramono, di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2012).
Pilar kedua, kata Nina, menata manajemen sekolah melalui Good School Governance. Kemudian, pilar selanjutnya adalah menata kurikulum sekolah melalui kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam konteks lingkungan hidup.
“Tiap guru harus terampil membuat KTSP. Pelatihan ini akan melibatkan 5.000 guru dan hingga saat ini telah mendidik sekira 400 guru,” tuturnya.
Pilar keempat, lanjutnya, menjalankan program ramah lingkungan di sekolah masing-masing. “Setelah survei, setiap sekolah ingin menjalankan program ramah lingkungan. Namun tentu tidak mudah untuk melaksanakan program tanpa melihat kesesuaian dengan lingkungan dan keadaan sekolah,” papar Nina.
Maka, kata Nina, Pertamina Foundation membuat lima proyek energi terbarukan yang dapat dipilih oleh 17 Sekolah Sobat Bumi Champions. Nantinya, ke-17 sekolah tersebut akan menyebarkan program-program ini ke 10 sekolah binaan di tiap Sekolah Sobat Bumi Champions.
Dalam program ramah lingkungan, sekolah menerapkan penggunaan energi terbarukan, efisiensi penggunaan bahan bakar fosil, pengelolaan limbah sekolah, kantin sehat terpadu dan keanekaragaman hayati, menabung pohon, dan memaksimalkan penggunaan transportasi ramah lingkungan sekolah.
article by ekologisme.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsors