Senin, 28 Mei 2012

Cabe Merah Laris Manis

salmah dan pekerja sedang petik cabe
cabe siap panen


Kisah seorang warga yang memilih tanam menjadi petani cabe  , ditenga-tengah para petani lain yang sedang rame-rame menanam bawang merah dia seorang diri memilih untuk menanam cabe merah yang merupakan kebutuhan para ibu-ibu sebagai pelengkap masakan di dapur ini, Ibu Salmah yang  ditemana sang suami Ma’aruf bersama seorang anaknya yang masih berusia 3 tahun sudah 5 tahun tinggal di kebun sebagai petani Cabe Merah  tepatnya di Desa Jambu Kec.Pajo
Cabe merah yang ditanam sekitar awal bulan Januari 2012 yang silam kini sudah mulai dipanen, dibantu oleh orang yang digaji harian sebanyak 6 orang ibu Salmah petani cabe merah ini memetik hasil taninya yang sudah merah atau siap panen. Sekitar jam 12 siang hari senin 28 mei 2012 kami dari KM-Media Pajo berkunjung ke tempat kebun tepatnya pinggir jalan yang menuju pantai Felo janga Desa jambu kedatangan kami disambut hangat oleh petani tersebut bahkan mereka bangga karena baru sekali ini mereka diperhatikan oleh Media cetak  maupun elketronik mengingat nasib mereka sebagai petani khususnya petani cabe kurang diperhatikan oleh pemerintah, selama mereka memilih sebagai petani Cabe sekitar 5 tahun yang silam sampai dengan hari ini (28 mei 20120 tidak pernah mendapat bantuan ataupun perhatian dari pemerintah.
salmah petani cabe
Setiap tahun mereka selalu menanam cabe merah hal ini dilakukan dengan alasan menjadi petani Cabe Merah tidak perlu biaya yang begitu mahal bila dibandingkan dengan menanam bawang merah, di lokasi yang mereka tanam saja dengan ukuran tanah ½ Ha hanya membutuhkan satu kilo bibit saja sedangkan biaya perawatanpun lebih murah bila dibandingkan dengan menanam Bawang merah seperti yang dilakukan oleh petani yang ada sekitar kebunnya, mereka mengaku setiap tahun tetap memilih untuk menanam Cabe merah.
Mulai dari tanam sampai panen Cabe Merah memang membutuhkan waktu yang lumayan lama sekitar 5 bulan baru bisa dipanen itupun cara memanennya tidak dilakukan sekaligus dan dilakukan dengan  terus-menerus atau setiap ada buahnya yang sudah merah.
Setiap hari mereka mampu memetik buah cabe sekitar 80-100 kilo dengan pekerja sekitar 5-7 orang, untuk pemasaran cabe itu sendiri pemilik tidak perlu susa-susah mengantarnya ke pasar atau  mengantarnya ke-pembeli pasalnya setiap hari para pengepul sudah memesan terlebih dahulu, dari kebun pemilik cabe menjual pada pengepul dengan harga 8.000/kilo, selain dari pengepul merekapun melayani para pembeli yang merupakan warga setempat ( Desa Jambu) bahkan ada warga dari tempat lain yang sengaja datang untuk membeli langsung di kebun dengan alasan bahwa membeli di sisni (Kebun) jauh lebih murah dibandingkan cabe yang sudah sampai ke pasar.
                                                                                                                                                                 Mul…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sponsors