Rabu, 22 Mei 2013

Anita Dan Adik Perempuannya


KM-Pajo: Rabu 22
/5/13. Meski masih sekolah anita dan sarah yang tinggal di Desa Ranggo ini tidak malu menjajakan dagangannya kegiatan ini selalu mereka lakukan setiap pulang  sekolah tidak seperti teman-teman sebayanya yang setiap pulang sekolah bermain untuk menghabiskan waktu luang justru anak-anak ini menghabiskan waktu untuk mempersiapkan jualannya .

Masih duduk di sekolah dasar kls V dan VI SD mereka sudah terbiasa mencari penghasilan sendiri menjual dagangan sudah menjadi kebiasaan rutin setiap hari mereka menjajakan jualannya diperkampungan  keluar masuk gang adalah rutinitas yang sudah melekat pada anak-anak ini. Dagangan yang mereka jajakan adalah milik orang tuanya sendiri sedangkan dari hasil penjualannya mereka tabung untuk kebutuhan membiayai sekolah dan kebutuhan lain seperti untuk belanja di sekolah.

Tidak seperti anak-anka pada umumnya di usianya yang masih sangat kecil mereka sudah punya penghasilan sendiri adapun dagangan yang mereka jual keliling ini antara lain ikan , kue, dan sayuran  yang kesemuanya adalah makanan yang sudah siap disaji. Dagangannya setiap hari selalu habis diserbu pembeli dari hasil penjualan ini mereka meraup keuntungan kurang lebih Rp.50.000 /hari .

Kedua anak ini mengaku menjual keliling sudah lebih dari satu tahun , anak-anak ini bersekolah di SDN 1 Pajo yang merupakan sekolah unggulan yang bertempat  di Desa Ranggo yang tidak jauh dari tempat tingal mereka, sehingga kalau mereka pergi sekolah tidak mengeluarkan biaya yang banyak untuk transportasi  . (“”Mul)


Selasa, 14 Mei 2013

Air Bor Jadi Andalan Petani Gabah

KM-Pajo: Pajo 14/5/13. Petani gabah di Desa Ranggo terpaksa menggunakan air bor untuk kebutuhan mengairi padi merek penggunaan air bor ini terpaksa dilakukan oleh petani karena padi yag mereka tanam sudah mulai kering yang diakibatkan cuaca yang extrim beberapa hari belakangan ini, petani sangat berharap adanya turun hujan untuk mengairi tanam padi mereka tetapi hujanpun tidak kunjung turun, hal inilah yang membuat petani menjadi cemas dan memaksa mereka untuk menggunakan air bor.

meski petani harus mengeluarkan biaya extra mereka tidak mempermasalahkan yang terpenting bagaimana caranya tanaman padi yang sudah mereka tanam bisa tumbuh dengan subur, rata-rata tanaman padi sudah berumur satu bulan dan bahkan ada juga yang sudah menguning
. kekeringan tidak saja dialami oleh petani di desa ranggo bahkan desa lain yang ada di kecamatan pajopun merasakan hal yang sama.

untuk mengairi tanaman padi petani harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp.15.000/hari atau sekitar tiga liter bensin yang digunakan untuk bahan bakar  mesin pompa air, untuk satu hektar sawah pengisian air menggunakan mesin pompa air memakan waktu kurang lebih 12 jam baru mampu mengairi secara merata dan tercukupi.

meski sudah memasuki musim  kemarau petani di daerah ini sudah terbiasa menanam padi padahal kita tau semua jenis tanaman ini memerlukan pengairan yang cukup dan kontinyu tetapi kemarau tidak menjadi soal bagi petani karena hampir semua pemilik lahan atau sawah sudah memiliki sumber air bor yang merupakan sumber air andalan di musim kemarau atau sebagai sumber air cadangan apabila tidak turun hujan, dengan adanya air bor ini kebutuhan pengairan mereka sangat membantu. (''''Mul)

TGB Unggul Pencoblosan Berjalan Aman dan lancar

KM-Pajo: Senin 13/5/13. Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB secara umum berjalan lancer dan damai keempat pasangan calon yang masuk dalam peilihan tersebut rata-rata mendapatkan simpatisan dari masyarakat ini terbukti di masing masing TPS yang ada di desa ranggo dan temba lae atau khususnya di wilayah kecamatan pajo mendapatkan suara.
Dalam pemilihan calon gubernur NTB periode 2013-2018  calon pasangan nomor urut 1 mendapatkan suara 70% nomor urut 3 20% dan nomor urut 4 15% sedangkan pasangan nomor urut 2 meraih suara sekitar 5% oleh karena itu  pasangan nomor urut 1 TGB  sementara sebagai pemenang di wilayah kecamatan pajo karena mendapatkan suara terbanyak. calon pasangan yang bernomor urut 1 atau pasangan yang terkenal dengan nama TGB unggul disetiap TPS di 6 Desa yang ada di Kecamatan pajo,

Seluruh TPS yang ada di 6 Desa di Kecamatan Pajo selama berlangsungnya pemungutan suara tidak di jumpai kendala apapun sehingga pelaksanaan pemungutan suara berjalan dengan aman dan lancer-lancar saja. Dalam pemihan calon Gubernur NTB kali ini surat suara yang batal tidak terlalu banyak hanya beberapa lembar saja misalnya di TPS V kampung Mangga Dua Desa Ranggo hanya ada 5 Surat Suara yang batal hal ini dikarenakan pada surat suara terdapat dua atau lebih pasangan  yang dicoblos oleh pemilih dan bahkan ada yang tidak coblos sama sekali hal ini dinyatakan batal oleh KPPS.

Dengan demikian pasangan nomor urut 1 dalam pemilihan Gubernur NTB sementara dinyatakan menang untuk wilayah kecamatan pajo dan disusul oleh pasangan nomor urut 3, 4 dan pasangan nomor urut 2. Sambil menunggu hasil dari KPU Kab.Dompu. ( ,,,Mul)

Selasa, 07 Mei 2013

Guru PNS Buka Tambal Ban

KM-Pajo: Selasa (7/5/13) Meski sudah memiliki penghasilan yg tetap Muhammad M.Taher,S.Pd yang memiliki nama keren Guru Poro, pria yg berumur 40 tahun ini adalah seorang guru yng berstatus PNS ( Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas di SMPN 1 Pajo, sepulang sekolah bapak tiga anak ini selalu bersiaga ditempat kerja sampingannya   yaitu sebagai tukang servic sepeda motor sambil melayani tambal ban ditempat servic iya tidak sendiri ada beberapa orang temannya yang ikut bergabung dan memiliki hobi yang sama, dengan satatusnya sebagai PNS Guru Poro tidak pernah merasa malu hitung-hitung untuk menambah uang rokok,tegasnya .

kegiatan ini sudah dilakukan lebih dari satu tahun lalu  hingga sekarang, memang setiap hari penghasilannya tidak menentu tetapi menurut dia penghasilan tidak menjadi masalah yang terpenting saya bisa menyalurkan hobi saya  dan bisa membantu orang-orang yang susah terutama pengguna kendaraan yang pecah ban.

sedangkan tempat servic yang menjadi tempat nongkrongnya berada tidak jauh dari rumahnya, bapak 3 anak ini tinggal di Desa Ranggo bersama istri dan anaknya, dari hasil tambal ban dan servic iya setorkan pada istrinya dan sebagian untuk kebutuhannya sendiri seperti rokok dan kebutuhan lain. selama bekerja sebagai tukang servic dan tambal ban guru poro mengaku bisa membantu uang belanja istri dan kebutuhan anak-anaknya yang semuanya masih sekolah.( ''''Mul)



Sponsors